Hari Kiamat dan Siti Aisyah r.a.

Pada suatu hari Rosulullah bercerita tentang keadaan hari kiamat. Kelak manusia akan dibangkitkan tanpa memakai baju. Membayangkan hal itu, Sy Aisyah menutup mukanya karena malu. "Wahai Nabi, tidakkah kita merasa malu di hari itu?" Nabi menjawab, “TIDAK, sesungguhnya keadaan hari itu lebih genting dari yang kau pikirkan.”

Sy Aisyah bertanya lagi, “Apakah di sana nanti engkau ingat kepadaku?"

“TIDAK wahai Aisyah,” jawab Nabi.
يوم يفر المرء من اخيه، وامه و ابيه، وصاحبته وبنبه. لكل امرئ منهم يومئذ شأن يغنيه.

”Pada hari itu manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dan dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkan.” (QS. 'Abasa:34-37)

Terdapat 4 tempat manusia “tidak” akan ingat pada keluarganya :

  1. Ketika dibangkitkan dari kubur! Karena manusia sibuk memikirkan kitab catatan amalnya akan diberikan ke tangan kanan atau tangan kirinya. 
  2. Ketika menerima kitab catatan amal! Karena manusia sibuk memikirkan di dalam kitab tersebut lebih banyak tercatat amal baiknya atau buruk. 
  3. Ketika amal ditimbang di Mizan! 
  4. Ketika melewati shirotol mustaqim! 
Setelah itu manusia baru sadar bahwa dia mempunyai keluarga. Lihatlah betapa gentingnya hari itu! Sampai-sampai tiap orang berlari menjauh dari keluarga yang sangat dicintainya sekalipun, karena memikirkan dirinya masing-masing.

Sepeninggal Rosulullah, Sy Aisyah terus berpikir dan merenung tentang keadaan hari kiamat. Sehingga beliau tidak pernah keluar rumah, selalu berpuasa, sholat dan ibadah. Beliau selalu menangis hingga suaranya terdengar oleh tetangganya dan mengundang tanda tanya.

Lalu pintu rumah Sy Aisyah diketuk, Si tetangga rupanya khawatir, “Ada apa wahai Aisyah? Apa yang terjadi?” Sy Aisyah menjawab, “Tak ada apa-apa. Aku memikirkan keadaanku kelak di hari kiamat. Aku memikirkan tentang sakitnya sakaratul maut. Seandainya aku diberi pilihan, maka aku memilih ditusuk dengan 300 pedang daripada merasakan pedihnya sakaratul maut.”

Jika Ummahatul Mukminin memikirkan keadaan hari kiamat sedemikian rupa, maka bagaimana dengan keadaan kita...Bukankah kita lebih pantas untuk memikirkannya....


Dipetik dari ceramah Hubabah Ummu Salim bin Hafidz

Share this:

Posting Komentar

Aku Ingin Bersamamu di Surga, Wahai Rasulullah!

الآ إن سلعة الله غالية، الآ إن سلعة الله هي الجنة Rasulullah bersabda, "Ketahuilah sesungguhnya barang dagangannya Allah adalah mahal d...

 
Copyright © Ahbabuz Zahra. Designed by OddThemes